Pengertian Investasi
Investasi adalah aset yang dimaksudkan untuk memperoleh manfaat ekonomik seperti bunga, dividen dan royalti, atau manfaat sosial, sehingga dapat meningkatkan kemampuan pemerintah dalam rangka pelayanan kepada masyarakat.
Biaya investasi adalah seluruh biaya yang dikeluarkan oleh entitas investor dalam perolehan suatu investasi misalnya komisi broker, jasa bank, biaya legal dan pungutan lainnya dari pasar modal.
Klasifikasi Investasi
1. Investasi jangka pendek adalah investasi yang dapat segera dicairkan dan dimaksudkan untuk dimiliki selama 12 (dua belas) bulan atau kurang.
2. Investasi jangka panjang adalah investasi yang dimaksudkan untuk dimiliki lebih dari 12 (dua belas) bulan.
Investasi Jangka Pendek
Investasi jangka pendek harus memenuhi karakteristik sebagai berikut:
a. Dapat segera diperjualbelikan/dicairkan;
b. Investasi tersebut ditujukan dalam rangka manajemen kas, artinya pemerintah dapat menjual investasi tersebut apabila timbul kebutuhan kas;
c. Berisiko rendah.
Pembelian surat-surat berharga yang berisiko tinggi bagi pemerintah karena dipengaruhi oleh fluktuasi harga pasar surat berharga tidak termasuk dalam investasi jangka pendek. Jenis investasi yang tidak termasuk dalam kelompok investasi jangka pendek antara lain adalah :
a. Surat berharga yang dibeli pemerintah dalam rangka mengendalikan suatu badan usaha, misalnya pembelian surat berharga untuk menambah kepemilikan modal saham pada suatu badan usaha;
b. Surat berharga yang dibeli pemerintah untuk tujuan menjaga hubungan kelembagaan yang baik dengan pihak lain, misalnya pembelian surat berharga yang dikeluarkan oleh suatu lembaga baik dalam negeri maupun luar negeri untuk menunjukkan partisipasi pemerintah; atau
c. Surat berharga yang tidak dimaksudkan untuk dicairkan dalam memenuhi kebutuhan kas jangka pendek .
Investasi yang dapat digolongkan sebagai investasi jangka pendek, antara lain terdiri atas :
a. Deposito berjangka waktu tiga sampai dua belas bulan dan atau yang dapat diperpanjang secara otomatis (revolving deposits);
b. Pembelian Surat Utang Negara (SUN) pemerintah jangka pendek olehpemerintah pusat maupun daerah dan pembelian Sertifikat BankIndonesia (SBI).
Investasi Jangka Panjang
Investasi jangka panjang dibagi menurut sifat penanaman investasinya, yaitu permanen dan nonpermanen. Investasi Permanen adalah investasi jangka panjang yang dimaksudkan untuk dimiliki secara berkelanjutan, sedangkan
Investasi Nonpermanen adalah investasi jangka panjang yang dimaksudkan untuk dimiliki secara tidak berkelanjutan.
Pengertian berkelanjutan adalah investasi yang dimaksudkan untuk dimiliki terus menerus tanpa ada niat untuk memperjualbelikan atau menarik kembali. Sedangkan pengertian tidak berkelanjutan adalah kepemilikan investasi yang berjangka waktu lebih dari 12 (dua belas) bulan, dimaksudkan untuk tidak dimiliki terus menerus atau ada niat untuk memperjualbelikan atau menarik kembali.
Investasi permanen yang dilakukan oleh pemerintah adalah investasi yang tidak dimaksudkan untuk diperjualbelikan, tetapi untuk mendapatkan dividen dan/atau pengaruh yang signifikan dalam jangka panjang dan/atau menjaga hubungan kelembagaan. Investasi permanen ini dapat berupa :
a. Penyertaan Modal Pemerintah pada perusahaan negara/ daerah, badan internasional dan badan usaha lainnya yang bukan milik negara;
b. Investasi permanen lainnya yang dimiliki oleh pemerintah untuk menghasilkan pendapatan atau meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.
Investasi nonpermanen yang dilakukan oleh pemerintah, antara lain dapat berupa:
a. Pembelian obligasi atau surat utang jangka panjang yang dimaksudkan untuk dimiliki sampai dengan tanggal jatuh temponya oleh pemerintah;
b. Penanaman modal dalam proyek pembangunan yang dapat dialihkan kepada pihak ketiga;
c. Dana yang disisihkan pemerintah dalam rangka pelayanan masyarakat seperti bantuan modal kerja secara bergulir kepada kelompok masyarakat;
d. Investasi nonpermanen lainnya, yang sifatnya tidak dimaksudkan untuk dimiliki pemerintah secara berkelanjutan, seperti penyertaan modal yang dimaksudkan untuk penyehatan/penyelamatan perekonomian.
Penyertaan modal pemerintah dapat berupa surat berharga (saham) pada suatu perseroan terbatas dan non surat berharga yaitu kepemilikan modal bukan dalam bentuk saham pada perusahaan yang bukan perseroan.
Pengukuran Investasi Obligasi dan Saham
Investasi jangka pendek dalam bentuk surat berharga, misalnya saham dan obligasi jangka pendek, dicatat sebesar biaya perolehan. Biaya perolehan investasi meliputi harga transaksi investasi itu sendiri ditambah komisi perantara jual beli, jasa bank dan biaya lainnya yang timbul dalam rangka perolehan tersebut.
Metode Penilaian dan Investasi
Penilaian investasi pemerintah dilakukan dengan tiga metode yaitu:
a. Metode biaya;
Dengan menggunakan metode biaya, investasi dicatat sebesar biaya perolehan. Penghasilan atas investasi tersebut diakui bagian hasil yang diterima dan tidak mempengaruhi besarnya investasi pada badan usaha/badan hukum yang terkait.
b. Metode ekuitas;
Dengan menggunakan metode ekuitas pemerintah mencatat investasi awal sebesar biaya perolehan dan ditambah atau dikurangi sebesar bagian laba atau rugi pemerintah setelah tanggal perolehan. Bagian laba kecuali dividen dalam bentuk saham yang diterima pemerintah akan mengurangi nilai investasi pemerintah dan tidak dilaporkan sebagai pendapatan. Penyesuaian terhadap nilai investasi juga diperlukan untuk mengubah porsi kepemilikan investasi pemerintah, misalnya : adanya perubahan yang timbul akibat pengaruh valuta asing serta revaluasi aset tetap.
c. Metode nilai bersih yang dapat direalisasikan;
Metode nilai bersih yang dapat direalisasikan digunakan terutama untuk kepemilikan yang akan dilepas/dijual dalam jangka waktu dekat.
Penggunaan metode pada paragraf 33 didasarkan pada kriteria sebagai berikut:
(a) Kepemilikan kurang dari 20% menggunakan metode biaya;
(b) Kepemilikan 20% sampai 50%, atau kepemilikan kurang dari 20% tetapi memiliki pengaruh yang signifikan menggunakan metode ekuitas;
(c) Kepemilikan lebih dari 50% menggunakan metode ekuitas;
(d)Kepemilikan bersifat nonpermanen menggunakan metode nilai bersih yang direalisasikan.
Akuntansi Investasi Obligasi dan Penyajian Laporan Keuangan
Bertujuan memperoleh bunga tetap setiap tahun selama masa investasi
PEMBELIAN
PT EXE membeli obligasi PT KOKO, nominal Rp. 10.000.000 pada 1 Jan 2004. Bunga 12% dibayar setiap 1 Jan & 1 Juli. Jatuh tempo 1 Jan 2009
Jurnal: 1 Jan 04
Investasi pada obligasi Rp. 10.000.000
Kas Rp. 10.000.000
PENERIMAAN BUNGA
% bunga nominal X Nilai nominal
Jurnal: 1 Juli
Kas Rp. 600.000
Pendapatan bunga Rp. 600.000
BUNGA BERJALAN
Misal pembelian 1 Mei 2004
HPo Rp. 10.000.000
Bunga berjalan 1 Jan-1Mei Rp. 400.000
Kas yg dibayar investor Rp. 10.400.000
PENDEKATAN LABA RUGI
1 Mei’04
Investasi pd obligasi Rp. 10.000.000
Pendapatan bunga Rp 400.000
Kas Rp. 10.400.000
1 Juli’04
Kas Rp. 600.000
Pendapatan bunga Rp. 600.000
PENDEKATAN PADA NERACA
Ø 1 Mei’04
Investasi pd obligasi Rp. 10.000.000
Piutang bunga Rp. 400.000
Kas Rp. 10.400.000
Ø 1 Juli’04
Kas Rp. 600.000
Pendapatan bunga Rp. 200.000
Piutang bunga Rp. 400.000
BUNGA BERJALAN
Akhir periode 31 Des
Piutang bunga Rp. 600.000
Pendapatan bunga Rp. 600.000
1 Jan: Jurnal balik
Pendapatan bunga Rp. 600.000
Piutang bunga Rp. 600.000
AMORTISASI
HPo > N. Nominal = Agio
31 Des: AJE
Pendapatan bunga XXX
Investasi pada obligasi XXX
HPo < N. Nominal = Disagio
31 Des: AJE:
Investasi pada obligasi XXX
Pendapatan bunga XXX
PELUNASAN
Saat jatuh tempo dilunasi emiten sebesar N. Nominalnya
Kas Rp. 10.000.000
Investasi pada obligasi Rp. 10.000.000
Pelunasan diatas N.Nominal Keuntungan
Pelunasan dibawah N.Nominal Kerugian
Penjualan Investasi
v Selisih harga jual dan nilai buku investasi obligasi diakui sbg keuntungan & sebaliknya sbg kerugian
v Saat penjualan, Kas bertambah sebesar Harga Jual bersih + bunga (bila ada), sedang investasi obligasi berkurang
Jika obligasi dibeli diatas N. Nominal, maka Nilai buku investasi pada tanggal tertentu:
Harga Perolehan XX
Agio sudah diamortisasi XX
Nilai buku XX
Atau
N.Nominal XX
Agio belum amortisasi XX
Nilai buku XX
Jika obligasi dibeli dibawah N. Nominal, maka Nilai buku investasi pada tanggal tertentu:
Harga Perolehan XX
Disagio sudah diamortisasi XX
Nilai buku XX
Atau
N.Nominal XX
Disagio belum amortisasi XX
Nilai buku XX
Contoh Soal :
Obligasi PT KOKO dgn jatuh tempo 1 Jan ‘2009. N. Nominal Rp. 10.000.000 & H.Perolehan Rp. 9000.000 Pada tgl 1 Jan 2007 dijual dgn harga Rp. 9500.000. Amortisasi menggunakan metode garis lurus
Jurnal:
Kas Rp. 9.500.000
Kerugian penjualan Rp. 100.000
Investasi obligasi Rp. 9.600.000
Investasi obligasi dinilai sebesar nilai bukunya :
NERACA
per 31 Des 2006
Investasi jangka panjang:
Obligasi PT KOKO pada nilai buku
(hrg pasar Rp.11.000.000) Rp. 9.600.000
logam mulia paling cocok buat invest jangka panjang. hatur nuhun.
BalasHapusPlay Emperor Casino Online - Shootercasino
BalasHapusEmperor Casino online free. No 카지노 download, no 제왕카지노 registration required, instant play! Play more than 샌즈카지노 60 slots, table games and live casino games!